PENURUNAN INTENSITAS NYERI DISMENORHEA PRIMER DENGAN TERAPI RELAKSASI NAFAS DALAM PADA REMAJA
Abstract
Dysmenorrhea is a menstrual accompanied by extreme pain and cramps, which causes women not being able to move. Relaxation breath in a non-pharmacological measures are helpful to reduce menstrual pain. This study aimed to determine the effect of deep breathing relaxation of the reduction in pain intensity of primary dysmenorrhea in adolescent in Ma'had Aly Puteri Dormitory of PP. Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo Situbondo year 2014. This study uses a pre-experimental design with one group pretest-Posttest. Samples are 32 people with the sampling technique is total sampling. Before being given the treatment of respondents experiencing mild pain in 10 teens (31%) and moderate pain at 22 adolescents (69%) and after being given relaxation therapy of deep breath, the majority of respondents did not experience any pain that is 7 teens (22%), mild pain, 14 adolescents (39 %) and pain were 11 adolescents (44%). Furthermore, the data were analyzed using the Wilcoxon Sign Rank Test with the results of the value of 0.00, meaning that there is the effect of relaxation therapy of deep breath against the reduction in pain intensity of primary dysmenorrhea.
Keywords: Relaxation Therapy of Deep Breath, Painful Menstruation, The Pain Level
ABSTRAK
Dismenore merupakan menstruasi yang disertai rasa sakit yang hebat dan kram, yang menyebabkan wanita tidak mampu untuk beraktivitas. Relaksasi nafas dalam merupakan tindakan non farmakologis yang bermanfaat untuk mengurangi nyeri haid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian relaksasi nafas dalam terhadap penurunan intensitas nyeri dismenore primer pada remaja di Asrama Puteri Ma’had Aly PP. Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo Tahun 2014. Penelitian ini menggunakan metode pre-eksperimen dengan desain One Group Pretest-Postest. Sampel yang digunakan sebanyak 32 orang dengan teknik pengambilan sampel total sampling. Sebelum diberikan perlakuan responden mengalami nyeri ringan 10 remaja (31%) dan nyeri sedang yaitu 22 remaja (69%) dan setelah diberi terapi relaksasi nafas dalam, mayoritas responden tidak mengalami nyeri yaitu 7 remaja (22%), nyeri ringan 14 remaja (39%) dan nyeri sedang 11 remaja (44%). Selanjutnya data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon Sign Rank Test dengan hasil nilai 0,00, artinya ada pengaruh pemberian terapi relaksasi nafas terhadap penurunan intensitas nyeri dismenore primer.
Kata kunci: Relaksasi nafas dalam, Nyeri Haid, Tingkat Nyeri