Studi Penggunaan Obat Pasien Rawat Jalan Gagal Ginjal Kronik Dengan Hemodialisa RSUD Limboto, Gorontalo
Study of Drug Use in Outpatients with Chronic Kidney Failure with Hemodialysis at Limboto Regional Hospital, Gorontalo
Abstract
Gagal ginjal merupakan suatu kondisi dimana fungsi ginjal telah menurun selama berbulan-bulan atau > 3 bulan dengan atau tanpa penurunan laju filtrasi glomerulus. Pasien yang mengalami penurunan fungsi ginjal sering mendapatkan obat yang beresiko terhadap ginjal dan digunakan dalam bentuk kombinasi. Terutama pasien hemodialisa membutuhkan regimen terapi yang kompleks untuk mengobati rata-rata 5-6 kondisi medis yang kronis. Sehingga perlu dilakukannya evaluasi penggunaan obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan obat terkait penyesuaian dosis dan ketepatan pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa rawat jalan di RSUD Dr.M.M Dunda Limboto. Penelitian ini termasuk penelitian observasi (survei), jenis penelitian survei analitik dan data diambil secara retrospektif. Dari 82 lembar resep yang memenuhi kriteria inklusi, didapatkan penggunaan obat antihipertensi sebanyak (60,4%), kemudian obat gangguan gastrointestinal (33,3%) dan terakhir obat hiperurisemia (6,3%). Evaluasi penggunaan obat tidak tepat dosis pada pasien gagal ginjal sebanyak 31 (12,9%) yaitu 16 kasus penggunaan obat ranitidin dan 15 kasus penggunaan obat allopurinol dengan dosis berlebih. Evaluasi penggunaan obat tidak tepat pasien sebanyak 8 obat (3,33%) yaitu HCT sebanyak 7 kasus dan spironolakton 1 kasus.
Copyright (c) 2025 Rahma Hasan, Nur Hikmah Said
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.