Tinjauan Literatur: Analisis Perbandingan Hasil Ekstraksi Minyak Atsiri dari Berbagai Komoditas Tanaman Menggunakan Metode Hidrodistilasi
Abstract
Minyak atsiri telah lama menjadi bagian integral dari berbagai praktik tradisional dan modern di seluruh dunia. Minyak atsiri mengandung senyawa-senyawa kimia seperti senyawa hidrokarbon terpenoid, phenylpropanoid, dan senyawa-senyawa aromatik dengan aroma khas serta potensi terapeutik. Minyak atsiri dapat diekstraksi dari berbagai bagian tumbuhan, mulai dari daun, bunga, kulit, dan akar menggunakan berbagai metode seperti destilasi uap, ekstraksi dengan pelarut, ekstraksi tekanan tinggi, pemerasan, dan maserasi. Penelitian ini meninjau metode ekstraksi minyak atsiri dari lima komoditas utama yang dibahas dalam penelitian-penelitian terdahulu dengan memanfaatkan hasil pemetaan dari software VOSViewer. Berdasarkan hasil tinjauan terhadap beberapa jurnal ilmiah menunjukkan bahwa hasil ekstraksi minyak atsiri Lavender menghasilkan yield sebesar 3,69% dengan komponen utama berupa linalool dan linalyl acetate, yang masing-masing berkontribusi 45% dan 30% dari total komposisi. Peppermint menghasilkan rendemen sebesar 0,42% dengan menthol dan menthone sebagai komponen dominan, masing-masing sebesar 40% dan 20%. Eucalyptus memberikan rendemen sebesar 3,09% dengan eucalyptol sebagai komponen utama, mencapai 70% dari total komposisi. Tea Tree memiliki rendemen sebesar 0,2% dengan terpinen-4-ol dan γ-terpinene sebagai komponen utama, masing-masing 35% dan 20%. Lemongrass menghasilkan rendemen sebesar 1,46% dengan citral sebagai komponen dominan, mencapai 75%. Kesimpulannya ialah teknik ekstraksi hidrodistilasi merupakan metode yang efektif dan efisien dalam mengekstraksi minyak atsiri dari berbagai tanaman.
Copyright (c) 2024 Latifah Zainu Qolbi, Alvita Rahma Alifia, Tanti Handini, Dita Amelia Ihsani
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.