TRADISI WALIMATUL URSY DI DESA PANAONGAN KECAMATAN PASONGSONGAN KABUPATEN SUMENEP

  • Nadwah Maulidiyah nadwah
  • Asnawi Asnawi
Keywords: tradisi, walimatul ursy, semiotika, komunikasi dakwah

Abstract

Tradisi secara pengertian ilmiah dapat diartikan sebagai kebiasaan yang dilakukan secara turun-temurun. Kebiasaan tersebut tetap dilakukan karena adanya budaya yang membiasakan. Walimatul ursy adalah perhelatan atau pesta pernikahan yang dirayakan setelah proses akad nikah dilaksanakan sebagai bentuk atau simbol pemberitahuan pada masyarakat lain bahwasanya masyarakat tersebut sudah menikah dan melepas status lajang. Semiotika merupakan bagian dalam ilmu komunikasi yang mempelajari, memahami dan mengetahui tentang tanda, simbol, dalam memahami suatu kejadian atau kebiasaan yang terjadi pada suatu masyarakat. Sedangkan komunikasi dakwah merupakan bentuk menyampaikan atau mengkomunikasikan suatu kebaikan kepada masyarakat lain dengan tujuan merubah sikap masyarakat tersebut kepada sesuatu yang lebih baik. Dalam hal ini, walimatul ursy sudah menjadi tradisi di desa Panaongan dapat berperan sebagai bentuk komunikasi dakwah. Jenis penelitian yang peneliti gunakan adalah jenis penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi walimatul ursy yang sudah menjadi tradisi di desa Panaongan,  menjadi suatu agenda yang penting dilaksanakan bagi masyarakat Panaongan sebagai bentuk komunikasi dakwah.

Published
2019-01-05
How to Cite
Maulidiyah, N., & Asnawi, A. (2019). TRADISI WALIMATUL URSY DI DESA PANAONGAN KECAMATAN PASONGSONGAN KABUPATEN SUMENEP. Maddah : Jurnal Komunikasi Dan Konseling Islam, 1(1), 16-28. https://doi.org/10.35316/maddah.v1i1.237
Abstract viewed = 969 times
pdf downloaded = 1216 times