Identifikasi jenis layanan bimbingan konseling dalam upaya memberikan informasi kesehatan mental pada peserta didik

  • Devi Marganing Tyas Universitas Buana Perjuangan, Karawang
  • Anggun Pertiwi Universitas Buana Perjuangan, Karawang
  • Vania Zaimatun Nisa Universitas Buana Perjuangan, Karawang
Keywords: Counseling Guidance, Mental Health Education, Students

Abstract

This study aims to identify the types of counseling guidance services provided by the school to provide mental health information to students. The method used in this research is descriptive-qualitative. The informants in this study were three counseling guidance teachers. Data collection techniques in this study used the interview method. Test the validity of the data in this study using data triangulation techniques. The results showed that counseling guidance services carried out by schools consist of four basic components: basic services, individual services, responsive services, and system support services. The service areas that focus on mental health education are personal services and social services. Educational institutions need to collaborate with other partners, such as health workers and parental involvement to provide mental health information to students.

References

Akerman, B. A., Allodi, M. W., Eriksson, C., Fischbein, S., Granlund, M., Gustafsson, J-E., et al. (2010). School, learning and mental health. Kungl Vetenskapsakademien.

Andersen, H., R. (2022, Juli 19). Melihat Statistik Kesehatan Mental Di Indonesia. Diakses pada Maret 2023, dari https://student-activity.binus.ac.id/.

Ardimen. (2019). Model bimbingan kelompok dengan pendekatan muhasabah. Ta'dibuna, 278-298.

Ayuningtyas. D., Misnaniarti, & Rayhani, M. (2018). Analisis situasi kesehatan mental pada masyarakat di indonesia dan strategi penanggulangannya. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat: Vol. 9(1):1-10. DOI: https://doi.org/10.26553/jikm.2018.9.1.1-10.

Badan Pusat Statistik. (2010). BPS: Sensus pendudukan 2010. BPS.

Badan Pusat Statistik. (2014). Statistik pemuda Indonesia 2014. Badan Pusat Statistik.

Bezem, J., Heinen, D., Reis, R., Buitendijk, S. E., Numans, M. E., & Kocken, P. L. (2017). Improving access to school health services as perceived by school professionals. BMC Health Services Research, 17(743), 1–8. https://doi.org/10.1186/s12913-017-2711-4.

Davison, G. C., Neale, J. M., & Kring, A. M. (2010). Psikologi abnormal (9 ed.). PT Raja Grafindo Persada.

Dewi, M., S & Ibraham, I. (2014). Pendapat siswa tentang instrumen non-tes. Jurnal Konseling dan Pendidikan, 2 (1) : 30-35.

Dzulfikar, Luthfi., T. (2022) Data Bicara : Hanya 2,6 % remaja dengan masalah kesehatan mental di indonesia yang mengakses layanan bantuan atau konseling. Diakses pada Maret 2023, dari https://theconversation.com/.

Erskine. E., Holly. et al. (2023). Measuring the Prevalence of Mental Disorders in Adolescents in Kenya, Indonesia, and Vietnam: Study Protocol for the National Adolescent Mental Health Surveys. Journal of Adolescent Health : Vol. 72 : 71-78. DOI: http://10.1016/j.jadohealth.2021.05.012./

Ifdil. (2018). Mengembangkan kesehatan mental di lingkungan keluarga dan sekolah. Journal of Innovative Counselling: Theory, Practice &Research, 2 (2), 1-9.

Indonesia. (2014). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 111 Tahun 2014 Tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset Dan Teknologi Republik Indonesia. Jakarta.

Center for Reproductive Health Faculty of Medicine, Public Health, and Nursing Univeristas Gadjah Mada. (2021). Indonesia-National Adolescent Mental Health (I-NAMHS). https://pkr.fk.ugm.ac.id/.

Kaligis, F., et al. (2021). Mental Health Problems and Needs among Transitional-Age Youth in Indonesia. Int. J. Environ. Res. Public Health : Vol 18 (8), 4046. https://doi.org/10.3390/ijerph18084046.

Karyani, U. (2016). Merancang Perubahan di Sekolah untuk Menjadi Sekolah yang Mempromosikan Kesehatan Mental. Indigenous: Jurnal Ilmiah Psikologi, 1(1), 48–60. https://doi.org/10.23917/indigenous.v1i1.1782.

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. (2009). Mewujudkan pemenuhan HAM ODMK. Jurnal JAK Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, 5(3).

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2015). Rencana strategis kementrian kesehatan tahun 2015-2019 (No. HK.02.02/MENKES/52/2015). Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.

Marin, P., & Brown, B. (2008, November). The school environment and adolescent well being: beyond academics. Diakses pada Maret 2023, dari Child Trends Research Brief: www.childtrends.org.

Noor, I. M. (2019). A School-based mental health program In Indonesia. IACAPAP Bulletin, 54, 10–12.

Notosoedirdjo, M., & Latipun. (2005). Kesehatan Mental: Konsep dan Penerapan. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Notoatmodjo, S. (2012). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta.

Pengawas Sekolah Pendidikan Menengah. (2008). Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Indonesia: Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional.

Prayitno & Amfi, E. (2008). Dasar-dasar bimbingan konseling. Renka Cipta.

Prayitno, (2017). Konseling profesional yang berhasil: Layanan dan kegiatan pendukung. Rajawali Pers.

Qin, H., & Wang, M. (2017, Juli). Design of Mental Health Education Management System for College Students. 2017 3rd International Conference on Economics, Social Science, Arts, Education and Management Engineering (ESSAEME 2017). https://doi.org/10.2991/essaeme-17.2017.387

Riset Kesehatan Dasar. (2018). Laporan nasional riskesdas 2018. Kementerian Kesehatan RI: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Republik Indonesia. (1945). Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 20 Tahun 2023 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset Dan Teknologi Republik Indonesia. Jakarta.

Safitri, D. (2011, Oktober 11). Bukan gila tetapi menderita sakit jiwa. Diakses pada Maret 2023, dari BBC Indonesia: www.bbc.com/indonesia.

Saputa, A. (2022). Prinsip pengelolaan pendidikan kesehatan mental berbasis islam . Jurnal Perspektif : Jurnal Pendidikan, Politik, Budaya, Bahasa, Manajemen, Komunikasi, Pemerintahan, Humaniora dan Ilmu Sosial, 412-427.

Siswanto. (2007). Kesehatan mental : Konsep, cakupan dan perkembanganya. Andi Yogyakarta.

Suriadi, H. J., Firman, F., & Ahmad, R. (2021). Analisis problema pembelajaran daring terhadap pendidikan karakter peserta didik. edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(1), 165-173.

Syafaruddin, S., Susanti, E., & Hasana, W. (2021). Implementation of teacher career development in Madrasah Aliyah Negeri. Nidhomul Haq : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 6(3), Art. 3. https://doi.org/10.31538/ndh.v6i3.1637.

Talaumbawa, Kaminudin. (2016). Konsep dasar layanan bimbingan dan konseling di sekolah dasar. Jurnal Warta :

Undang-Undang Republika Indonesia Nomor 18 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Jiwa.

Wiguna, T. (2013, September 10). Masalah kesehatan mental remaja di era globalisasi. Diakses pada Maret 2023, dari Ikutan Dokter Anak Indonesia: www.idai.or.id.

Yunsoo Park & Jennifer Nakamura. (2016). How can we incorporate mental health education into schools? Consider the 5 T’s. Student Behavior Blog. https://studentbehaviorblog.org/how- can-we incorporate-mental-health-education-into-schools/.

Published
2023-12-31
How to Cite
Tyas, D. M., Pertiwi, A., & Nisa, V. Z. (2023). Identifikasi jenis layanan bimbingan konseling dalam upaya memberikan informasi kesehatan mental pada peserta didik. PSYCOMEDIA : Jurnal Psikologi, 3(1), 23-34. https://doi.org/10.35316/psycomedia.2023.v3i1.23-34
Abstract viewed = 210 times
PDF downloaded = 180 times