Studi Penilaian Resiliensi Nelayan Dalam Pengelolaan Ekosistem Terumbu Karang Di Pulau Biawak, Kabupaten Indramayu
Abstract
Kegiatan pemanfaatan dan eksploitasi ekosistem terumbu karang yang tidak ramah lingkungan dapat meningkatkan tekanan dan ancaman terhadap sumberdaya tersebut. Tujuan dari penelitian adalah untuk menghitung status resiliensi nelayan terhadap ekosistem terumbu karang. Lokasi penelitian di Pulau Biawak, Kabupaten Indramayu. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan metode wawancara menggunakan kuisioner dan observasi langung. Data sekunder diperoleh melalui kajian pustaka dan analisis berbagai literatur yang terkait dengan penelitian. Analisis indeks resiliensi nelayan dengan merepresentasikan dalam suatu komposit geometri. Hasil analisis indeks resiliensi nelayan (IRN) menunjukkan bahwa nelayan di lokasi studi menunjukkan tingkat resiliensi pada kategori resilien (66,9). Beberapa kegiatan dan program dari stakeholders dengan melibatkan nelayan dalam melakukan upaya transplantasi terumbu karang dapat meningkatkan resiliensi masyarakat dari parameter pengetahuan, adaptasi, persepsi dan ketergantungan.
Downloads
References
Bengen, D.G. 2013. Bio–Ekologi Terumbu Karang Status dan Tantangan Pengelolaan dalam Coral Governance. Bogor, ID: IPB Press. hlm 61-73.
Buckle, P. 2000. Assessing Resilience and Vulnerability in the Context of Emergencies: Guidelines. Melbourne (AU): Victorian Government Department of Human Services. 310p.
Cinner, J.E., Mc Clanahan, T.R., Mac Neil, M.A., Graham, N.A., Daw, T.M., Mukminin, and Kuange, J. 2012. Co-management of coral reef social–ecological systems. Proc. Nat. Acad. Sci, 109 (14):5219–5222. DOI: 10.1073/pnas.1121215109.
Coulthard, S. 2012. Can we be both resilient and well, and what choices do people have? Incorporating agency into the resilience debate from a fisheries perspective. Ecology and Society, 17 (1). DOI: http://dx.doi.org/10.5751/ES-04483-170104.
Cutter, S.L., Burton, C.G., and Emrich, C.T. 2010. Disaster resilience indicators for benchmarking baseline conditions. Journal of homeland Security and Emergency Management, 7 (1): 1- 22. DOI: 10.2202/1547-7355.1732.
Danasih, A.K. 2018. Pengelolaan ekosistem terumbu karang berbasis resiliensi masyarakat di Pulau Pari. Diperoleh dari https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/93319.
Hanazaki, N., Berkes, F., Seixas, C.S., and Peroni, N. 2013. Livelihood diversity, food security and resilience among the Caiçara of Coastal Brazil. Human Ecology, 41: 153–164. DOI: 10.1007/s10745-012-9553-9.
Hughes, T.P., Rodrigues, M.J., Bellwood, D.R., Ceccarelli, D., Hoegh-Guldberg, O., McCook, L., Moltschaniwskyj, N., Pratchett, M.S., Steneck, R.S., and Willis, B. 2007. Phase shifts, herbivory, and the resilience of coral reefs to climate change. Current Biology, 71:1-6.
Moberg, F., and Folke, C. 1999. Ecological goods and services of coral reef ecosystems. Ecological Economics. 29: 215–33.
Nurhakim, M.A. 2009. Pengembangan Budidaya Rumput Laut di Kawasan Konservasi dan Wisata Laut Pulau Biawak dan Sekitarnya, Kabupaten Indramayu. Diterima dari https://www.pustaka.ut.ac.id/
Nuriadi, L. 2012. Evaluasi Pengelolaan Terumbu Karang di Kawasan Konservasi Laut Daerah Pulau Biawak dan sekitarnya Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat. Diterima dari https://repository.ipb.ac.id/
Rapport, D.J., Costanza, R., and McMichael, A,J. 1998. Assessing ecosystem health. Trends in ecology & evolution, 13(10): 397-402. DOI: https://doi.org/10.1016/S0169-5347(98)01449-9
Rasdiana, H. 2010. Kajian Kondisi Terumbu Karang dan Komunitas Ikan Karang di Kawasan Konservasi dan Wisata Laut Pulau Biawak dan Sekitarnya, Kabupaten Indramayu Propinsi Jawa Barat. Diterima dari https://repository.ipb.ac.id/
Shaleh, M., Abdoellah, O.S., and Dhahiyat, Y. 2014. Resiliensi Sosial terkait akses sumberdaya masyarkat nelayan: Perspektif political ecology. Sosiohumaniora, 16(3): 289- 294. DOI : https://doi.org/10.24198/sosiohumaniora.v16i3.5769.
Sharifi, A. 2016. A critical review of selected tools for assessing community resilience. J. Ecological indicators 69:629 – 647. DOI: https://doi.org/10.1016/j.ecolind.2016.05.023.
Supriharyono. 2007. Pengelolaan Ekosistem Terumbu Karang. Edisi revisi cetakan kedua. Jakarta: Penerbit Djambatan, 129 halaman.
Taruc, S.A.K. 2011. Resilience studies of Indonesian coral reef: ecological and social assessments in Karimunjawa National Park. Diperoleh dari https://www.researchgate.net/publication/271507746.
Walker, B., Holling, C.S., Carpenter, S.R., and Kinzig, A. 2004. Resilience, adaptability and transformability in social-ecological systems. Ecology and Society, 9 (2): 5-17. Diperoleh dari http://www.ecologyandsociety.org/vol9/iss2/art5/
Wongbusarakum, S. and Loper, C. 2011. Indicators to assess community-level social vulnerability to climate change: An addendum to SocMon and SEM-Pasifika regional socioeconomic monitoring guidelines. First draft for public circulation and field testing.
Yulianda, F., Susanto, H.A., Ardiwijaya, R., dan Widjanarko, E. 2018. Kriteria Penetapan Zona Ekowisata Bahari. IPB Press. Taman Kencana, Bogor. Indonesia.
Copyright (c) 2021 Muhammad Nur Arkham, Yudi Wahyudin, Perdana Putra Kelana, Rangga Bayu Kusuma Haris, Ratih Purnama Sari
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.