Analisis Pemenuhan Persyaratan Ekolabel Global Aquaculture Alliance - Best Aquaculture Practices (GAA-BAP) di Industri Pengolahan Udang PT. XYZ Sidoarjo
Abstract
Salah satu sertifikasi ekolabel untuk industri pengolahan udang adalah Best Aquaculture Practices dari Global Aquaculture Alliance (GAA-BAP). Indonesia sebagai salah satu produsen udang terbesar dunia, maka berkepentingan dalam penerapan ekolabel GAA-BAP melalui dukungan regulasi dan mendorong perbaikan penerapan ekolabel yang lebih baik di industri pengolahan udang. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji regulasi yang mendukung penerapan ekolabel GAA-BAP dan menganalisis kondisi aktual dalam memenuhi persyaratan ekolabel GAA-BAP. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif dengan studi kasus pada industri pengolahan udang beku yaitu PT. XYZ Sidoarjo. Metode analisis dalam mengkaji regulasi ekolabel GAA-BAP adalah metode yuridis empiris. Sedangkan metode analisis kondisi aktual dengan cara penilaian kesesuaian di lokasi studi kasus dibandingkan sub-sub klausul standar persyaratan ekolabel GAA-BAP serta penyusunan rekomendasi perbaikan. Hasil yang didapat dari penelitian adalah industri pengolahan udang sudah mematuhi dan menjalankan regulasi yang berlaku di Indonesia dan regulasi internasional khususnya negara-negara tujuan ekspor. Hasil penilaian kesesuaian menunjukkan bahwa PT. XYZ sudah memenuhi 100% sub klausul kepemilikan hak, 100% sub klausul sistem manajemen mutu, 75% sub klausul manajemen karyawan, 100% sub klausul manajemen limbah dan lingkungan, 93% sub klausul manajemen keamanan pangan, 90% sub klausul manajemen verifikasi, 100% sub klausul sistem ketertelusuran, dan 96% sudah memenuhi persyaratan tambahan. Rekomendasi perbaikan yang harus dilakukan adalah peningkatan pengawasan fasilitas keselamatan kerja karyawan, melaksanakan program pelatihan penanganan bahan kimia berbahaya, mengimplementasikan prosedur ketahanan pangan, melaksanakan pengujian internal sesuai persyaratan GAA-BAP secara rutin, melakukan audit internal yang mencakup audit sosial dan lingkungan, serta menjamin instalasi limbah dalam kondisi baik untuk operasional.
Downloads
References
Annonymous. 2018. BAP-Certified Aquaculture Facilities. Melalui http://www.bapcertification.org/CertifiedFacilities. diunduh tanggal 31 Agustus 2018.
Arifin, S. 2013. World Global Fisheries Standard: am Overview. Materi disampaikan pada Apresiasi Inspektur Mutu Kementerian Kelautan dan Perikanan tanggal 22 s.d. 24 Oktober Anyer, Jawa Barat.
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS). 2016. Kajian Strategi Industrialisasi Perikanan untuk Mendukung Pembangunan Ekonomi Wilayah. Direktorat Kelautan dan Perikanan-Kedeputian Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam. Jakarta.
Global Aquaculture Alliance (GAA). 2008. Guidelines for BAP Standards Seafood Processing Plants. St.Louis, USA: Global Aquaculture Alliance. Hal. 15-23
Global Aquaculture Alliance (GAA). 2015. GAA Seafood Processing Standard Issue 4 Revisi 2, December 2015. https:// www.bapcertification.org/ diunduh tanggal 27 Mei 2018.
Ingrid, K., B. N. Noestvold and J. A. Young. 2014. National or Supranational Fisheries Sustainability Certification Schemes? A Crtical Analysis of Norwegian and Icelandic Responses. Marine Policy. Volume 46, Hal.137-142. Doi: 10.1016/j.marpol.2014.01.015.
International Organization for Standardization (IOS). 2000. ISO 14020:2000 Environmental Labels and Declaration-General Principles. IOS.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). 2016. Laporan Tahunan KKP Tahun 2016. Jakarta: Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Lee, D. and Conelly, J. 2006. Global Aquaculture Alliance on Best Aquaculture Practices: An Industry Prepares For Sustainable Growth. Sustainable Law and Policy. Fall 2006, Hal. 60-62.
Mercan, S.O., and Bucak, T. 2013. The ISO 22000 Food Safety Management System in the Food and Beverage Industry. International Journal of Education and Research. Vol. 1 No. 6
National Seafood HACCP Alliance. 2000. Seafood HACCP Alliance Course: Sanitation Control Procedures for Processing Fish and Fishery Products. First Edition. USA.
Occupational Safety and Health Administration (OSHS).2014. Protecting Workers from Cold Stress. U.S. Department od Labor Occupational Safety and Health Administration. https://www.osha.gov/Publications/OSHA3156.pdf /diunduh tanggal 18 April 2019.
Pramoda, R. dan Putri, H.M. 2017. Penerapan Sertifikasi Aquaculture Stewardship Council (ASC) terhadap Produk Udang Budidaya. Jurnal Borneo Administrator Vol. 13 No. 2: 89-109
Simamora, S.D. 2014. Langkah dan Strategi Ekspor ke Uni Eropa Produk Udang. Market Brief. APINDO-EU Active Project. Jakarta: Asosiasi Pengusaha Indonesia.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.
U.S.Department of Health and Human Services-FDA. 2011. Fish and Fishery Products Hazard and Controls Guidance. Fourth Edition-April 2011. Florida: USA.
Waluyo, B. 2002. Penelitian Hukum dalam Praktek. Jakarta : Sinar Grafika.
Worksafe Victoria. 2008. A Handbook for Workplaces: Safe Operation of Cold Storage Facilities Edition No. 1 June 2008. https://www.worksafe.vic.gov.au/data/assets/pdf_file/0019/10378/ Cold_Storage_ Handbook.pdf /diunduh tanggal 18 April 2019.
Zamrudi, J., Kusumaningrum, H.D., Nuraida,L. 2014. Analisis Pemenuhan Persyaratan Food Safety Certification 22000 di Industri Kemasan Pangan. Jurnal Mutu Pangan Vol. 1 (2): 124-131.
Copyright (c) 2021 Puji Sugeng Ariadi, Yus Isnainita Wahyu
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.