Teknologi Pembenihan Abalon Haliotis squamata Untuk Meningkatkan Produksi Budidaya Secara Berkelanjutan

Seeding Technology of Haliotis squamata to Improve Sustainable Aquaculture Production

  • Andri Iskandar IPB
  • AB Jannar Program Studi Teknologi Produksi dan Manajemen Perikanan Budidaya, Sekolah.Vokasi, Institut Pertanian Bogor
  • A Sujangka Balai Perikanan Budidaya Laut Lombok, Nusa Tenggara Barat
  • Muslim Muslim Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya, Palembang
Keywords: seed maintenance, larva rearing, broodstock, Abalone

Abstract

Abalone has a specific taste, containing 71,99% protein; 3,2% lipid; 5,6% crude fiber; and 0,6% water. The selling price in the domestic market ranges from IDR 250.000-IDR 600.000 per kg depending on the size and in the international market it ranges from USD 22-USD 66 per kg depending on the quality and type. The hatchery activities begin with rearing broodstock until the gonads mature. It was placed in plastic crates with a density of 40-50 individuals/unit and fed with macroalgae. The parent which is ready to be spawned has developed gonad and covers the hepatopancreas organ over 50%, and carried out on a spawning container. Larvae rearing begins with a container that has been cultured with benthic diatom as the larvae feed. Abalone measuring 1-2 cm was harvested and transferred to seed maintenance containers. Seed maintenance was carried out for 2-3 months and produces abalone seeds ready for sale with a size of 3cm. Hatchery activities produce FR 60%, HR 85%, and SR 0,1-1%. Seed packaging was carried out using three stage, a net bag with a density of 75-100 individuals/bag, a plastic bag filled with 20 net bags/plastic sheet, and a styrofoam box filled with 1 plastic/box.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ary Dwiyana, I. M. 2019. Analisis Trend Pada Koperasi Primkoppos (Primer Koperasi Pegawai Pos) Periode 2012-2015. Jurnal Akuntansi Profesi, 10(1), 1–6.

Cook, P. A. 2014. The Worldwide Abalone Industry. Modern Economy, 5(13), 1181.

Darna, N., & Herlina, E. 2018. Memilih Metode Penelitian Yang Tepat: Bagi Penelitian Bidang Ilmu Manajemen. Jurnal Ekonologi Ilmu Manajemen, 5(1), 287–292.

Dewi, Y. S., & Buchori, Y. 2016. Penurunan COD, TSS pada penyaringan air limbah tahu menggunakan media kombinasi pasir kuarsa, karbon aktif, sekam padi dan zeolit. Ilmiah Satya Negara Indonesia, 9(1), 74–80.

Faturrahman, F. 2013. Seleksi Parsial Probiotik Untuk Pertumbuhan Abalon: Isolasi Selektif, Resistensi Antibiotik dan Patogensitas. Jurnal Biologi Edukasi, 5(1), 1–7.

Giri, N. A., Marzuqi, M., Astuti, N. W. W., Andriyanto, W., Rusdi, I., & Andamari, R. 2015. Evaluasi bahan baku pakan dan pengembangan pakan buatan untuk budidaya pembesaran abalon (Haliotis squamata). Jurnal Riset Akuakultur, 10(3), 379–388.

Globefish, F. A. O. 2017. A Quarterly update on World Seafood Markets. Rome [IT]: FAO, 70.

Herawati, D., & Yuntarso, A. 2017. Penentuan dosis kaporit sebagai desinfektan dalam menyisihkan konsentrasi ammonium pada air kolam renang. Jurnal SainHealth, 1(2), 66–74.

Herdianti, H., Sari, N., Saputra, R., & Hariansyah, F. D. 2020. Kalsium Hipoklorit (CaClo2) Sebagai Pengganti Larvasida Aedes Aegypti. Jurnal Kesehatan, 11(3), 422–428.

Khotimah, F. H., Permana, G. N., Rusdi, I., Susanto, B., & Gustiano, R. 2015. Karakterisasi Fenotipe Calon Induk Abalon (Haliotis squamata) Hasil Persilangan Intraspesies. Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur, 191–199.

Kuncoro, A., Sudaryono, A., Sujangka, A., Setyabudi, H., Genting, D. G., Barat, K. S., & Barat, K. L. 2013. Pengaruh Pemberian Pakan Buatan dengan Sumber Protein yang Berbeda Terhadap Efisiensi Pakan, Laju Pertumbuhan, dan Kelulushidupan Benih Abalone Hybrid. Journal of Aquaculture Management and Technology, 2, 56–63.

Lain, M. J. 2017. Identifikasi Amphipodapada bak pemeliharaan Abalon di Balai Perikanan Budidaya Laut Lombok. i–14.

Macchiavello, J., & Bulboa, C. 2014. Nutrient uptake efficiency of Gracilaria chilensis and Ulva Lactuca in an IMTA system with the red abalone Haliotis rufescens.

Maraja, M. K., Salindeho, N., & Pongoh, J. 2017. Penanganan Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Hidup Dengan Dengan Menggunakan Es Sebagai Pengawet. Media Teknologi Hasil Perikanan, 5(3), 80–85.

Marzuqi, M., Rusdi, I., & Susanto, B. 2012. Aplikasi pakan buatan pada pemeliharaan benih abalon (Haliotis squamata). Jurnal Riset Akuakultur, 7(2), 237–245.

Muqsith, A. 2013. Filtration System And Sterilization Ultraviolet (UV) Maintenance of Abalone (Holiotis tokobushi/Squamata). Samakia: Jurnal Ilmu Perikanan, 4(1), 1–6.

Pebriani, D. A. A., & Dewi, A. 2016. Analisis daya dukung perairan berdasarkan kualitas air terhadap peluang budidaya abalon (Haliotis sp) di Perairan Kutuh, Bali. Samakia Jurnal Ilmu Perikanan, 7, 66–71.

Permana, G. N., Khotimah, F. H., Susanto, B., & Rusdi, I. 2017. Keragaan pertumbuhan dan reproduksi abalon. 12(3), 197–202.

Permana, G. N., Khotimah, F. K., Susanto, B., Rusdi, I., & Haryanti, H. 2018. Keragaan Pertumbuhan dan Reproduksi Abalon Haliotis squamata Reeve (1846) Turunan Ketiga. Jurnal Riset Akuakultur, 12(3), 197–202.

Rejeki, S., Aryati, R. W., & Widowati, L. L. 2019. Pengantar Akuakultur. Undip Press.

Sari, R., Budiarsa, I. M., & Laenggeng, A. H. 2016. Kadar Protein Abalon (Haliotis asinina) Asal Kecamatan Dako Pemean Kabupaten Tolitoli dan Pemanfaatannya Sebagai Sumber Belajar. E-JIP BIOL, 5(1).

Setyabudi, H., Garnawangsah, G., Supriyanto, A., Imanuddin, M., & Yana, A. 2013. Petunjuk teknis produksi benih abalon hibrid (Ninamata). Balai Budidaya Laut Lombok. Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Setyabudi, H., Garnawansyah, G., Supriyanto, A., & Imanuddin, M. (n.d.). Adeyana. 2012. Petunjuk Teknis Produksi Benih Abalon Hibrid (Ninamata). Balai Budidaya Laut Lombok, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan Dan Perikanan. Lombok, 9.

Setyono, D. E. D. 2010. Abalon: teknologi pembenihan. ISOI 144.

Sinaga, D. S., & Setyono, D. E. D. 2015. Studi pertumbuhan abalon tropis (Haliotis asinina) dengan pemberian pakan buatan yang berbeda. Maspari Journal: Marine Science Research, 7(1), 21–28.

Sososutiksno, C., & Gasperz, J. 2017. Economic and financial feasibility of abalone culture development in Hulaliu village, District of Maluku Tengah, Maluku Province. Aquaculture, Aquarium, Conservation & Legislation, 10(6), 1492–1498.

Sudarmawan, R. A., Hilyana, S., & Cokrowati, N. 2013. Pengaruh Seks Rasio Terhadap Tingkat Keberhasilan Pemijahan Pada Kawin Silang Haliotis asinina dengan Haliotis squamata. Jurnal Kelautan: Indonesian Journal of Marine Science and Technology, 6(1), 57–66.

Supriyono, E., Liubana, D. V., Budiardi, T., & Effendi, I. 2020. The addition of calcium oxide with different doses in the recirculation system to improve the abalone Haliotis squamata seed production. Jurnal Akuakultur Indonesia, 19(2), 199–206. https://doi.org/10.19027/jai.19.2.199-206

Susanto, B., Rusdi, I., Rahmawati, R., Giri, I. N. A., & Sutarmat, T. 2017. Aplikasi Teknologi Pembesaran Abalon (Haliotis squamata) dalam Menunjang Pemberdayaan Masyarakat Pesisir. Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur, 295–305.

Tubalawony, J., Wattimena, F., Latuihamallo, J., & Matakupan, J. 2016. Marketing Study of Dry Abalone [Haliotis asinina (Linnaeus, 1758)] in District of southeast Maluku. Aquatic Procedia, 7, 146–153.

Published
2022-04-26
How to Cite
Iskandar, A., AB Jannar, A Sujangka, & Muslim, M. (2022). Teknologi Pembenihan Abalon Haliotis squamata Untuk Meningkatkan Produksi Budidaya Secara Berkelanjutan: Seeding Technology of Haliotis squamata to Improve Sustainable Aquaculture Production. Samakia : Jurnal Ilmu Perikanan, 13(1), 17-31. https://doi.org/10.35316/jsapi.v13i1.1675
Abstract viewed = 920 times
PDF (Bahasa Indonesia) downloaded = 2040 times